‘Badai’ Bank Belum Usai, JPMorgan-Deutsche Bank Kena Skandal

(FILES) In this file photo taken on May 15, 2012 people walk past the JP Morgan Chase  Building on Park Avenue in New York. - Major US banks reported mixed fourth-quarter results Friday as executives pointed to the rising odds of a

Industri perbankan dunia masih terus mengalami beberapa permasalahan. Setelah sebelumnya Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kegagalan, kali ini persoalan meliputi dua raksasa perbankan global, JPMorgan dan Deutsche Bank.

Hakim distrik Manhattan, Amerika Serikat (AS), Jed Rakoff, mengatakan dua bank itu terkait dengan tuduhan perdagangan seks yang sempat dilakukan oleh salah satu broker ternama dunia, Jeffrey Epstein. Mereka tercatat mempertahankan Epstein sebagai klien, bahkan setelah dirinya diketahui sebagai pelanggar seks.

“JPMorgan harus menghadapi gugatan oleh Kepulauan Virgin AS yang menuduhnya kehilangan tanda bahaya tentang pelecehan Epstein terhadap wanita di Little St. James, sebuah pulau pribadi yang dimilikinya di sana,” ujar perintah enam paragraf yang dikeluarkan Rakoff sebagaimana dilaporkanĀ CNN International, RabuĀ (22/3/2023).

Hakim juga memutuskan bahwa kedua bank harus menghadapi gugatan kelompok yang diusulkan oleh wanita yang mengatakan Epstein melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Rakoff mengatakan pihaknya akan menjelaskan alasannya pada waktunya.

Epstein telah menjadi klien JPMorgan dari tahun 2000 hingga 2013. Lalu, ia juga merupakan klien Deutsche Bank dari tahun 2013 hingga 2018.

Kedua bank mengatakan mereka tidak memiliki kewajiban hukum untuk melindungi wanita dari Epstein. Mereka juga membantah tuduhan yang mereka ketahui tentang pelanggarannya.

Walau begitu, perwakilan korban Epstein, Brad Edwards, meyakini bahwa 300 korban dapat memperoleh ganti rugi dalam persidangan yang rencananya diadakan pada bulan Oktober itu. Ia menyebut jumlah kompensasinya dapat mencapai miliaran dollar.

“Ini keputusan penting,” kata Edwards dalam sebuah wawancara.

“Setahu saya, ini pertama kalinya sekelompok korban dapat mengejar kasus perdagangan seks terhadap dua lembaga keuangan besar. Keterlibatan bank adalah unsur penting dari pelanggaran Epstein, dan ini memberikan lapisan akuntabilitas terakhir,” tambahnya.

Keputusan Rakoff memberi penggugat kesempatan untuk membuktikan klaim bahwa JPMorgan dan Deutsche Bank (DB) secara sadar diuntungkan dari keterlibatan dalam perdagangan seks Epstein. Para wanita korban Epstein juga dapat mencoba untuk menunjukkan bahwa bank lalai dalam penegakan undang-undang anti-perdagangan federal.

Pejabat jaksa agung Kepulauan Virgin AS, Carol Thomas-Jacobs, menjelaskan seharusnya bank bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalam mengidentifikasi dan melaporkan potensi perdagangan manusia, seperti yang diharapkan undang-undang.

Wilayah tersebut sebelumnya memulihkan lebih dari US$ 105 juta (Rp 1,6 triliun) dari tanah milik Epstein dalam penyelesaian konflik November lalu. Pada 2021 sekitar 138 korban Epstein diberikan lebih dari US$ 121 juta (Rp 1,85 triliun) dari dana kompensasi, yang juga didanai oleh tanah tersebut.

Epstein bunuh diri pada Agustus 2019 di sel penjara Manhattan sambil menunggu persidangan atas perdagangan seks. Pria yang mengakhiri hidupnya pada usia 66 tahun itu mengaku bersalah atas tuduhan prostitusi negara bagian Florida pada 2008, dan kemudian terdaftar sebagai pelanggar seks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*