– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,06% menjadi 6.711,74 pada penutupan sesi II perdagangan Senin (15/5/23).
Sebanyak 294 saham melemah, 241 saham naik, sementara 209 saham lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp10,4 triliun dengan melibatkan19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,25 juta kali.
Kemarin IHSG bergerak labilhttps://prodwslot88.com/https://prodwslot88.com/ dimana di awal perdagangan dibuka di zona hijau yang kemudian berbalik arah di sesi satu hingga ditutup menguat tipis. Dalam lima hari perdagangan IHSG terkoreksi 1,19%. Sementara itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,03%.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv sebagian besar sektor menguat dan hanya empat sektor melemah. Sektor Utilitas menjadi yang paling menguntungkan indeks menguat du persen lebih sementara sektor Energi masih memimpin pelemahan sejak penutupan sesi I hingga kini melemah hampir 2%.
Adapun lima top movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II kemarin adalah sebagai berikut:
- PT Astra International (5,80)
- PT Charoen Pokphand Indonesia (4,77)
- PT Bank Mandiri (4,69)
- PT GOTO Gojek Tokopedia (1,91)
- PT Chandra Asri Petrochemical (1,64)
Sentimen global yang belum membaik sempat membebani IHSG hingga menjelang penutupan perdagangan terutama dari sentimen terkait plafon utang Amerika Serikat (AS), meski hal ini tidak berdampak langsung ke pasar keuangan Indonesia.
Biden dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy serta pimpinan tinggi Kongres lainnya untuk membahas penyelesaian utang pada Selasa besok.
Seperti diketahui, pemerintahan Biden tengah dipusingkan dengan jalan buntu penyelesaian utang selama berbulan-bulan.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen kembali mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal senilai US$ 31,4 triliun guna mencegah default atau gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut akan memicu ‘malapetaka’ ekonomi global.
Hari ini, selain masih soal ribut-ribut plafon utang AS dan dampaknya ke Wall Street, investor juga akan menyimak sejumlah sinyal soal suku bunga dari pidato beberapa pejabat The Fed.
Data ekonomi makro global, mulai dari keyakinan konsumen Australia, data pengangguran Inggris, hingga penjualan ritel AS, akan menjadi sentimen tambahan untuk hari ini.
Analisis Teknikal
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Senin, IHSG membentuk pola pembalikan candlestick dragonfly doji. Ini bisa menjadi sinyal awal penguatan IHSG pada hari ini.
Saat ini, IHSG tertahan di resistance terdekat 6.727 dan support terdekat di 6.637.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik tipis ke 40,98.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal usai mengalami death cross pada 5 Mei lalu. Bar histogram juga masih di bawah teritorial negatif.
Hari ini, IHSG berpeluang menguat apabila berhasil menembus resistance terdekat di 6.727. Apabila gagal, IHSG berpotensi kembali menguji support terdekat 6.637 sebelum menentukan arah selanjutnya.